Ingin menjadi Tenaga Kerja Indonesia atau TKI di Jepang? Ketahui dulu gaji TKI di Jepang, persyaratan, hingga cara daftarnya di sini.
[idformulir wp=”58053″]
Jepang memang menjadi negara yang diidam-idamkan banyak orang. Tak sedikit masyarakat di Indonesia yang ingin pergi ke Jepang untuk berlibur hingga bekerja dan berakhir ingin menetap di sana.
Berbicara mengenai kerja di Jepang , tenaga kerja Indonesia atau TKI Jepang memang disambut oleh negara sakura ini.
Pasalnya, banyak penduduk Jepang yang sudah berumur sehingga Jepang kekurangan penduduk usia produktif. Pada akhirnya Jepang mengalami kekurangan sumber daya manusia (SDM).
Alasan pertama yang menjadi pertimbangan untuk menjadi TKI di Jepang tentunya gaji perbulan yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain atau Indonesia sendiri.
Terlebih lagi, Jepang memiliki UU Ketenagakerjaan yang akan memberikan jaminan kepada asuransi para pekerjanya termasuk para pekerja asing juga TKI Jepang.
Perkiraan Gaji TKI di Jepang
Indonesia menjadi salah satu negara yang rutin mengirimkan ribuan TKI di Jepang dengan perawat atau kangoshi dan careworker atau kaigofukushishi.
Lalu berapa gaji TKI di Jepang? Jika dicontohkan dengan dua profesi yang sudah disebutkan di atas, gaji TKI Jepang rata-ratanya adalah sebesar 22 sampai 30 juta rupiah per bulan.
Informasi lainnya mengenai gaji TKI di Jepang per jam yang dilansir dari mhlw.go.jp, rinciannya adalah sebagai berikut:
- TKI Jepang di Tokyo mendapatkan gaji 1.013 yen yang setara dengan 134 ribu rupiah
- TKI Jepang di Kanagawa mendapatkan gaji 1.011 yen yang setara dengan 133,7 ribu rupiah
- TKI Jepang di Osaka mendapatkan gaji 964 yen yang setara dengan 127 ribu rupiah
- TKI Jepang di Kyoto mendapatkan gaji 909 yen yang setara dengan 120 ribu rupiah
- TKI Jepang di Hyogo mendapatkan gaji 899 yen yang setara dengan 119 ribu rupiah
Dengan daftar gaji TKI di Jepang yang sudah dilampirkan di atas, TKI di Jepang bisa mendapatkan 24 juta rupiah dalam sebulan dengan 8 jam waktu kerja. Sementara masyarakat Jepang bisa bekerja hingga 12 jam per hari.
Selain membahas mengenai penghasilan gaji TKI Jepang, perhatikan dan hitung juga biaya hidup serta biaya penginapan yang akan dikeluarkan selama hidup di Jepang. berikut perkiraannya:
- Biaya sewa apartemen termurah dengan kawasan yang tidak strategis: 4,5 – 8 juta rupiah
- Biaya makan: 800 – 4,5 juta rupiah
- Biaya listrik dan udara: 1,5 juta rupiah
- Biaya internet: 500 – 800 ribu rupiah
- Kisaran pengeluaran bulanan: 10 – 15 juta rupiah
Biaya di atas mengambil contoh apabila TKI di Jepang melakukan gaya hidup yang sederhana. Pastikan sebelum menjadi TKI di Jepang, Anda sudah siap untuk mengatur keuangan dengan bijak.
Ada beberapa perusahaan di Jepang yang menyediakan transportasi jika perusahaan dan jarak tempat tinggal jauh.
TKI di Jepang juga akan memiliki hak untuk asuransi meliputi asuransi kesehatan, kecelakaan kerja, sampai dengan kematian.
Bagaimanakah Cara Daftar TKI Jepang?
Untuk menjadi TKI di Jepang, ada dua cara yang bisa dilakukan. Pertama, dapat melakukan pendaftaran melalui perusahaan swasta (P to P). Kedua, dapat melalui program pemerintah (G to P atau G to G).
Cara daftar TKI Jepang melalui negeri maupun swasta memiliki perbedaan. Jika Anda ingin menjadi TKI di Jepang, pahami perbedaan cara daftar TKI Jepang ini:
1. TKI di Jepang Melalui Jalur Negeri
Kementerian Tenaga Kerja atau Kemnaker bekerja sama dengan International Manpower Development Organization Japan atau yang sering disebut IM Japan untuk mewadahi para TKI yang ingin bekerja di Jepang.
Perekrutan melalui jalur negeri ini dibuka sekali dalam satu tahun. Anda bisa menjadi TKI di Jepang dan juga mendapatkan subsidi yang diberikan langsung oleh pemerintah.
Keuntungan ini dapat Anda manfaatkan untuk memperkecil biaya hidup di Jepang nantinya. Sebelum diberangkatkan, Anda akan menjalani terlebih dahulu pelatihan-pelatihan yang sudah dipersiapkan.
Seperti pelatihan kompetensi di Balai Latihan Kerja (BLK) Kemnaker. Jika Anda dinyatakan lulus maka Anda akan disalurkan ke perusahaan-perusahaan Jepang sesuai dengan kebutuhan.
Namun, melalui jalur negeri ini, lama waktu kerja akan ditentukan dan Anda harus kembali ke Indonesia. Setelah itu Anda akan mendapatkan modal usaha dari pemerintah.
Tunjangan yang akan didapat untuk modal usaha adalah sebesar 600 ribu yen atau sekitar 70 juta rupiah. Peserta juga bisa mengikuti wawancara untuk bekerja di perusahaan Jepang yang ada di Indonesia.
Bagi Anda yang berminat mendaftar menjadi TKI di Jepang melalui jalur negeri, Anda bisa menghubungi terlebih dahulu call center Kemnaker di 021-50816000 atau bisa mengunjungi langsung ke kantor Kemnaker.
2. TKI di Jepang Melalui Jalur Swasta
Perlu diketahui bahwa pendaftaran TKI di Jepang melalui jalur swasta yang diikuti oleh LPK yang memiliki izin Organisasi Pengirim atau SO dan melaksanakan operasionalnya di Indonesia.
LPK yang sudah memiliki izin SO bekerja sama dengan Accepted Organization (AO) yang menjalankan operasional di Jepang dan berperan untuk menempatkan pekerja di perusahaan-perusahaan Jepang.
Bedanya dengan jalur negeri, melalui jalur swasta memang membutuhkan biaya yang cukup besar karena tidak adanya subsidi yang diberikan oleh pemerintah. Sehingga calon TKI harus mengeluarkan biaya secara pribadi.
Untuk kisaran harga daftar sebagai TKI di Jepang melalui jalur swasta cukup beragam. Biasanya ada pada kisaran 20 sampai dengan 3 juta rupiah yang termasuk biaya pelatihan dari awal hingga keberangkatan.
Melalui jalur swasta ini Anda tidak akan mendapatkan bantuan modal, setelah pulang ke Indonesia, Anda hanya akan dapat pencairan dana asuransi.
Jika ingin melanjutkan kerja dan hidup di Jepang, Anda harus mengurus lebih lanjut persyaratan-persyaratan lainnya. Daftar TKI di Jepang melalui swasta memiliki proses yang lebih cepat dibandingkan melalui jalur negeri.
Syarat yang harus dipersiapkan tidak sebanyak jalur negeri dan rentang usia untuk mendaftar pun lebih panjang.
Waktu pelatihan hanya membutuhkan sekitar 3-5 bulan lalu peserta bisa langsung diberangkatkan. Juga rekrutmen melalui jalur swasta ini dilakukan setiap bulan.
Persyaratan TKI ke Jepang
Untuk bisa kerja di Jepang, tentu ada beberapa persyaratan TKI ke Jepang yang harus dipenuhi oleh calon peserta. Berikut adalah persyaratan untuk menjadi TKI di Jepang.
- Minimal lulusan SMA/SMK sederajat
- Diutamakan untuk lulusan D3/S1 Teknik Sipil, Elektronika, Listrik, Arsitektur, dan Sastra Jepang
- Memiliki tinggi badan minimal 160 cm untuk Pria dan 155 cm untuk Wanita dengan berat badan ideal
- Tidak memiliki riwayat penyakit dalam dan disfungsi organ
- Tidak dalam kecanduan narkoba atau jenis obat-obatan terlarang lainnya
- Bersedia dan mampu mengikuti pelatihan bahasa serta budaya Jepang hingga waktu keberangkatan
Lalu apa saja yang akan diperoleh oleh TKI di Jepang yang sudah menjalankan program kerja? Ini dia beberapa sertifikat yang akan diperoleh:
- Sertifikat keterampilan yang dikeluarkan oleh JITCO
- Sertifikat keahlian yang dikeluarkan oleh IM Japan
Peserta akan dikontrak untuk bekerja selama 3 tahun, setelah itu peserta TKI Indonesia harus kembali ke Indonesia setelah berhasil menyelesaikan kontraknya.
Jika Anda ingin melanjutkan bekerja di Jepang, Anda dapat mendaftarkan diri dengan visa yang berbeda. Konsultasikan langsung dengan LPK yang membantu Anda untuk berangkat ke Jepang,
Persiapkan Diri Menjadi TKI Jepang
Jika ingin menjadi TKI di Jepang tentunya ada beberapa yang harus Anda persiapkan di awal seperti yang akan disebutkan di bawah ini.
1. Belajar bahasa dan budaya Jepang
Hal penting pertama yang wajib disiapkan adalah bahasa Jepang. Karena nantinya Anda akan berkomunikasi dengan masyarakat di sana. Disarankan agar Anda menguasai bahasa Jepang sampai dengan tingkat N4.
2. Membuat Paspor dan Visa Jepang
Paspor dan visa merupakan dokumen identitas wajib yang harus dimiliki TKI. Keduanya bisa Anda siapkan dan buat di kedutaan Jepang serta kantor imigrasi
3. Mempersiapkan diri dengan budaya kerja Jepang
Dengan masyarakat yang sangat pekerja keras, Anda harus mempersiapkan diri untuk selalu tertata dan rapi.
[idformulir wp=”58053″]
Temukan Inilah Kerugian Kerja di Jepang Dan Manfaat Kerja di Jerman
Memiliki kesempatan untuk bekerja di luar negeri merupakan sesuatu yang mungkin didambakan oleh banyak orang. Beberapa negara yang sering menjadi incaran oleh masyarakat Indonesia yaitu Jepang dan Jerman.
Kalau di artikel sebelumnya kita sudah membahas mengenai perbedaan kerja di Jepang dengan di Jerman. Nah, kali ini akan membahas tentang apa saja sih kerugian kerja di Jepang dan kelebihan kerja di Jerman? Simak aja yuk!
Kerugian Kerja di Jepang
Orang Jepang memang terkenal dengan kultur budaya dan etos kerjanya yang tinggi. Awalnya mungkin kamu akan kaget dan tidak terbiasa dengan budaya kerja disana. Maka kamu perlu ekstra menyesuaikan diri dengan budaya bekerja orang Jepang yang gila kerja.
Disana, mereka terbiasa bekerja lebih dari 8 jam bahkan hingga 12 jam dalam sehari. Bahkan bisa bekerja lembur seharian di kantor. Berdebat dengan Indonesia jika sudah lewat dari jam 6 sore sudah dianggap lembur.
Kerugian bekerja di Jepang yang sering dirasakan oleh tenaga kerja Indonesia di sana umumnya mereka merasa kesulitan karena tetap bekerja di hari lebaran. Selain itu, juga jam kerja yang panjang dan pekerjaan yang berat serta kurang waktu istirahat.
Perusahaan-perusahaan di Jepang menetapkan jam lembur untuk pekerja selama 100 jam sebulan atau 720 jam dalam setahun. Sedangkan untuk pemotongan tahunan para pekerja diberikan paling sedikit 5 hari pemotongan saja.
Seringkali membuat orang-orang disana tidak memiliki waktu untuk mengurusi dan menikmati kehidupan pribadinya karena saking sibuknya bekerja hingga melebihi kapasitas dan kemampuan fisiknya.
Parahnya bisa mengakibatkan gangguan kesehatan seperti stres, depresi, stroke, serangan jantung hingga kematian. Oleh karena itu, kamu harus pintar mengatur waktu antara bekerja dengan aktivitas lainnya dengan baik.
Kelebihan Kerja di Jerman
Sementara kerja di Jerman lebih memperhatikan hak-hak para pekerjanya dengan baik. Orang Jerman waktu kerjanya tidak terlalu seketat jam kerja di Jepang yakni, hanya 8 jam dalam sehari.
Mereka bekerja selama 35 jam seminggu dengan jatah cuti selama 24 sampai 30 hari. Hal tersebut sangat umum di Eropa. Meski begitu produktivitas orang-orang Jerman dalam bekerja sangat tinggi.
Rata-rata gaji bersih di Jerman yaitu sebesar 2155 euro per bulan dan upah minimum di sana mencapai 9,35 euro per jam, merupakan salah satu upah minimum tertinggi di dunia.
Selain itu, Jerman merupakan negara yang ramah terhadap imigran dan menghargai keahlian apa pun pekerjaan. Bagaimana Anda tertarik untuk bekerja di Jerman?
Ada banyak program menarik seperti Ausbildung Jerman , Aupair Jerman maupun FSJ Jerman .
Ada banyak cara untuk bekerja di Jerman namun pada dasarnya adalah kemampuan bahasa yang mumpuni.
Segera daftarkan diri kamu dengan cara mengunjungi website resmi di Studiva.com atau mengisi formulir dibawah ini.