Dalam berbahasa Indonesia, sering kali kita menemukan kata yang terlihat mirip namun memiliki bentuk penulisan yang berbeda, seperti “praktik” dan “praktek.” Tidak jarang orang bingung dalam menentukan mana yang merupakan bentuk kata baku dan bagaimana penggunaannya dalam konteks yang tepat. Artikel ini akan membahas secara mendalam perbedaan antara “praktik” dan “praktek,” termasuk aturan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), serta penggunaannya dalam berbagai situasi.
Praktik atau Praktek: Kata Baku Menurut KBBI
Sebelum memutuskan mana yang benar antara praktik atau praktek, penting untuk merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yang merupakan acuan resmi untuk kata baku dalam bahasa Indonesia. Berdasarkan KBBI, kata yang dianggap baku adalah “praktik,” bukan “praktek.”
Menurut KBBI, “praktik” memiliki beberapa makna, di antaranya adalah:
- Pelaksanaan atau penerapan teori dalam kenyataan — Misalnya, praktik kedokteran yang dilakukan oleh dokter.
- Kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan seseorang sesuai dengan bidangnya — Misalnya, praktik hukum oleh seorang pengacara.
Dengan kata lain, kata “praktik” merujuk pada pelaksanaan sesuatu yang bersifat nyata atau konkret, biasanya berkaitan dengan penerapan teori atau keterampilan dalam kehidupan sehari-hari atau profesi tertentu. Di sisi lain, “praktek” dianggap sebagai bentuk kata yang tidak baku dan sebaiknya dihindari dalam penulisan resmi atau formal.
Mengapa “Praktik” Adalah Kata Baku?
Dalam proses penyerapan bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia, banyak kata yang mengalami perubahan ejaan agar lebih sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Kata “praktik” sendiri berasal dari bahasa Belanda “praktijk” atau bahasa Inggris “practice.” Untuk menyesuaikan ejaan dengan sistem fonetik bahasa Indonesia, kata ini disederhanakan menjadi “praktik.”
Namun, karena pengaruh bahasa asing yang cukup kuat, bentuk kata “praktek” juga sering digunakan, meskipun sebenarnya bentuk ini tidak sesuai dengan kaidah ejaan yang benar. Oleh karena itu, KBBI menetapkan “praktik” sebagai bentuk yang benar, dan sebaiknya kita menggunakan bentuk ini untuk memastikan penulisan yang sesuai aturan.
Penggunaan Kata “Praktik” dalam Kalimat
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar atau membaca kata “praktik” dalam berbagai konteks, baik dalam bidang pendidikan, hukum, kedokteran, maupun bidang lainnya. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan kata “praktik” dalam kalimat yang sesuai dengan KBBI:
- Bidang Kedokteran: “Dokter Andi baru saja membuka praktik di kawasan Jakarta Selatan.”
- Bidang Pendidikan: “Mahasiswa keperawatan akan melakukan praktik klinis di rumah sakit selama enam bulan.”
- Bidang Hukum: “Pengacara tersebut memiliki praktik hukum yang cukup terkenal di kota ini.”
- Bidang Bisnis: “Praktik pemasaran yang tidak etis dapat merusak reputasi perusahaan.”
Dari contoh-contoh di atas, terlihat bahwa “praktik” digunakan dalam konteks penerapan ilmu atau keahlian di lapangan. Hal ini membedakannya dari kata “teori” yang lebih merujuk pada konsep atau gagasan tanpa pelaksanaan nyata.
Kata Turunan dari “Praktik”
Selain kata “praktik,” ada beberapa kata turunan yang sering digunakan dalam bahasa Indonesia dan memiliki makna yang berkaitan. Beberapa kata turunan dari “praktik” antara lain:
- Berpraktik: Kata ini berarti melakukan atau melaksanakan praktik dalam bidang tertentu, misalnya “Dokter Maria berpraktik di rumah sakit umum setiap hari Senin hingga Jumat.”
- Mempraktikkan: Kata ini berarti menerapkan atau melakukan sesuatu secara langsung. Contohnya, “Guru meminta siswa untuk mempraktikkan keterampilan yang telah dipelajari di kelas.”
- Praktisi: Merujuk pada seseorang yang melakukan praktik di bidang tertentu, misalnya “Praktisi kesehatan diharapkan selalu mengutamakan keselamatan pasien.”
Ketiga kata ini memiliki makna yang berkaitan dengan pelaksanaan atau penerapan ilmu di dunia nyata, sesuai dengan makna dasar “praktik.”
Kesalahan Penggunaan: Menghindari Kata “Praktek” dalam Penulisan
Meskipun “praktek” adalah bentuk yang tidak baku, penggunaannya masih sering dijumpai, baik dalam percakapan sehari-hari maupun penulisan tidak formal. Kesalahan ini mungkin disebabkan oleh kebiasaan yang berkembang dalam masyarakat atau pengaruh dari penulisan dalam bahasa asing. Namun, dalam penulisan formal atau akademis, kita disarankan untuk selalu menggunakan bentuk baku, yaitu “praktik.”
Misalnya, dalam laporan resmi, artikel ilmiah, atau tulisan akademis, penggunaan kata “praktek” dianggap kurang tepat dan dapat mengurangi kredibilitas tulisan tersebut. Berikut adalah beberapa contoh kalimat yang salah dan perbaikannya:
- Salah: “Para dokter muda mulai melakukan praktek di berbagai rumah sakit.”
- Benar: “Para dokter muda mulai melakukan praktik di berbagai rumah sakit.”
Dengan memahami aturan yang benar, kita dapat menjaga konsistensi dan keakuratan penulisan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
Praktik dalam Berbagai Bidang: Kenapa Kata Ini Penting?
“Praktik” menjadi kata yang penting karena mencerminkan penerapan ilmu atau keterampilan dalam kehidupan nyata. Dalam dunia pendidikan, misalnya, praktik sangat diperlukan agar siswa dapat memahami dan menguasai keterampilan yang tidak bisa hanya dipelajari melalui teori. Begitu pula dalam dunia kerja, praktik memberikan kesempatan bagi individu untuk menerapkan ilmu yang telah dipelajari dalam situasi nyata dan menghadapi tantangan yang mungkin tidak ada dalam konsep teoritis.
Di bidang kedokteran, praktik adalah elemen krusial, terutama ketika berhadapan dengan pasien yang membutuhkan penanganan langsung. Tanpa praktik, seorang dokter tidak akan memiliki keahlian dan kepercayaan diri yang cukup untuk merawat pasien dengan baik. Hal yang sama berlaku di bidang hukum, di mana praktik membantu para pengacara untuk memahami dan menerapkan hukum secara efektif dalam konteks yang kompleks dan bervariasi.
Kesimpulan: Gunakan Kata “Praktik” untuk Penulisan yang Tepat
Dalam penggunaan bahasa Indonesia yang sesuai aturan, penting bagi kita untuk selalu memilih bentuk kata baku yang telah ditetapkan oleh KBBI. Untuk kata ini, “praktik” adalah bentuk yang benar dan baku, sedangkan “praktek” dianggap tidak baku dan sebaiknya dihindari, terutama dalam penulisan yang formal.
Dengan menggunakan kata “praktik” sesuai dengan KBBI, kita bukan hanya menjaga ketepatan berbahasa, tetapi juga membantu melestarikan aturan bahasa Indonesia yang benar. Untuk memastikan penggunaan bahasa yang baik dan benar, selalu cek KBBI jika Anda merasa ragu mengenai penulisan suatu kata. Memahami perbedaan antara “praktik” dan “praktek” adalah langkah kecil namun penting dalam menjaga kualitas bahasa kita, terutama dalam konteks komunikasi yang formal dan profesional.